Combattre une perméabilité intestinale grâce à la Fermentation

Memerangi permeabilitas usus berkat Fermentasi

Makanan fermentasi dikenal karena banyak manfaat kesehatannya, dan salah satu aspek yang paling menarik adalah dampaknya terhadap integritas penghalang usus. Bertentangan dengan kepercayaan umum yang menganggap efek makanan ini disebabkan oleh modifikasi mikrobiota, kenyataannya makanan ini terutama mempengaruhi mukosa usus itu sendiri.

Sebuah proses yang melampaui mikrobiota

Fermentasi adalah proses kuno di mana mikroorganisme, seperti bakteri dan ragi, memecah karbohidrat menjadi berbagai senyawa, termasuk asam organik, gas, dan alkohol. Proses ini juga menghasilkan antioksidan dan senyawa bioaktif lainnya yang berperan penting dalam kesehatan usus.

Bertentangan dengan apa yang diyakini orang, manfaat makanan fermentasi tidak terbatas hanya pada modifikasi komposisi mikrobiota usus. Meskipun probiotik yang terkandung dalam makanan ini dapat mempengaruhi flora usus, dampak utamanya dirasakan pada tingkat yang lebih langsung: lapisan usus itu sendiri.

Senyawa kimia yang dihasilkan dari fermentasi memiliki efek perlindungan dan pemulihan. Di antara senyawa-senyawa tersebut, antioksidan memegang peranan penting. Mereka menetralisir radikal bebas, sehingga mengurangi stres oksidatif yang dapat merusak sel-sel usus. Peningkatan stres oksidatif sering dikaitkan dengan gangguan penghalang usus dan peradangan kronis.

Dengan meningkatkan penghalang usus yang lebih kuat, makanan fermentasi membantu mempertahankan fungsi usus yang optimal. Mereka juga mendukung regenerasi sel epitel, berkontribusi terhadap penyerapan nutrisi yang lebih baik dan perlindungan terhadap patogen.

Makanan Fermentasi dan Penyembuhan Usus

Penghalang usus yang utuh sangat penting untuk kesehatan pencernaan yang baik. Ini membantu mencegah zat berbahaya bocor ke aliran darah, sebuah fenomena yang dikenal sebagai “sindrom usus bocor.” Makanan fermentasi, berkat sifat restoratifnya, dapat berperan dalam pengelolaan sindrom ini dan mempercepat penyembuhan jaringan yang rusak.

 

Berikut beberapa contohnya:

 

- Kefir: Minuman fermentasi yang terbuat dari susu atau air, kaya akan probiotik dan antioksidan.

- Sauerkraut: Kubis fermentasi yang menyediakan probiotik dan senyawa pelindung untuk usus.

- Kimchi: Campuran pedas dari sayuran yang difermentasi, kaya akan vitamin dan probiotik.

- Miso: Pasta berbahan dasar kedelai yang difermentasi, mengandung enzim yang bermanfaat untuk pencernaan.

 

Kembali ke blog