Cuka sari apel (ACV) telah lama disebut-sebut memiliki potensi manfaat kesehatan, termasuk penurunan berat badan dan pengelolaan gula darah. Sebuah studi baru-baru ini yang dilakukan terhadap 120 partisipan menyoroti pernyataan ini secara ilmiah.
Sebuah Studi Acak untuk Mengukur Efektivitas VCP
Selama penelitian ini, peserta dibagi secara acak menjadi empat kelompok. Tiga kelompok menerima 5, 10 atau 15 ml VCP per hari, sedangkan kelompok keempat, kelompok kontrol, menerima plasebo. Intervensi ini dilakukan selama 12 minggu, dengan pemantauan ketat terhadap parameter berikut: berat badan, pengukuran, gula darah puasa, trigliserida, dan kolesterol. Pengukuran ini dilakukan pada minggu ke 0, 4, 8 dan 12.
Peningkatan penting dalam Grup VCP
Hasil penelitian ini sangat jelas. Peserta di ketiga kelompok yang mengonsumsi VCP mengamati penurunan yang signifikan dalam semua tindakan yang dipantau. Penurunan ini tidak hanya berdampak pada berat badan, namun juga gula darah puasa, trigliserida, dan kolesterol. Sebaliknya, kelompok plasebo tidak menunjukkan peningkatan yang berarti.
Kapan hasilnya mulai terlihat?
Hal menarik yang dicatat dalam penelitian ini adalah bahwa perubahan positif hanya terlihat pada minggu ke 8. Hal ini menunjukkan bahwa efek menguntungkan dari VCP memerlukan penggunaan rutin dan terus menerus agar dapat terwujud sepenuhnya. Faktanya, pada minggu ke-12 evolusi pengukuran paling jelas terlihat, sehingga menegaskan pentingnya konsumsi jangka panjang untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Rekomendasi
Jika Anda ingin menikmati manfaat cuka sari apel, disarankan untuk memasukkannya ke dalam rutinitas harian Anda. Cara sederhana dan efektif untuk melakukannya adalah dengan mengonsumsi segelas air dengan satu sendok makan cuka sari apel setiap pagi saat perut kosong. Kebiasaan ini dapat membantu meningkatkan kesehatan metabolisme Anda dan mendorong penurunan berat badan dalam jangka panjang.
Cuka sari apel untuk pengelolaan berat badan pada remaja dan dewasa muda Lebanon yang kelebihan berat badan dan obesitas: studi acak, tersamar ganda, terkontrol plasebo Rony Abou-Khalil dkk. BMJ Nutr Kesehatan Sebelumnya. 2024.
